Minggu, 15 November 2015

Untuk Ibunda tersayang

Sang Ibu.....
(suara hati)
Nak....
Tak terasa 38 tahun kau dan aku bersama
Rasanya kau baru ada dan terlahir ke pangkuan ini
Setiap detik telah kita lalui, mungkin kau lupa dan melupakan, 

Tapi tidak bagi ibu.... terlalu indah simponi itu.... simponi antara kau dan aku

Anakk....
Pekikan Tangis, candaan dan bahkan mungkin kemarahanmu juga,
Akan terus menjadi catatan terindah,
akan terus kuingat menjelang tidur, dan saat kau dan aku terpisah......
........
ketahuilah anakku...
setiap keringat yang mengalir dan juga air yang tumpah di antara ke dua bola mata ini, adalah bukti.... bahwa kadang hidup itu terasa berat untuk dilalui, terlalu sulit untuk dipahami.....

Anakku...
akankah ibu meminta balasan terhadap yang telah dilakukan?
Akankah ibu dendam atau marah atas segala yang kau perbuat?
Akankah ibu mengenang betapa sakitnya membawamu ke dunia ini?
Akankan ibu mengingat, menagih segala yang pernah diberi?
Tidak nak......

Tidak kuat jiwa ini untuk memarahi apalagi menyimpan dendam
kau belahan jiwa, kasihku terlalu tulus untukmu....

Dalam dekapan ini, mungkin Dunia terlalu jauh untuk kita lewati,
tetapi terlalu dekat untuk hati kau dan aku
.........
Anakku...
Ketahuilah, Cinta dan sayangku,
tak sekalipun engkau tau dan kau tak perlu tau,
Cinta bukan satu masalah yang harus diteliti,
Cinta tak perlu kesimpulan
cukuplah cinta dengan cinta,
karena cinta kau lahir, karena cinta ibu ada.....
karena cinta kau dan aku bersama....
cinta adalah anugerah yang harus disukuri....

anakku
Tak perlu ibu ungkap dengan kata atau apapun namanya,
sehingga kau memahami dalamnya kasih ini,
Tak perlu nak.....
Cinta ini, bukan untuk dipamerkan, tapi untuk dibuktikan,
bahwa karena cinta kau ada,

kau benih dan pemetik dari segala cinta ....
dalam kasih yang tulus ini,
Ibu tak butuh pujian apalagi sanjungan....
Ibu sudah terlalu tua untuk semua itu....
Ibu hanya butuh kebersamaan, kehadiran kau di setiap waktu di sisiku....

Anakku ........
layaknya seorang ibu, hanya berharap, kelak kau menjadi anak yang baik
Yang terus tersenyum, meski hati menangis....
Yang akan terus memberi meski tidak dihargai.....
Akan terus mengabdi untuk negeri dan ibu pertiwi......

Nak, ibu yakin kau bukanlah ibu....
Kau adalah kau....
Kau yang Hidup dengan sejuta mimpi dan sejuta kenyataan....
Dan ibu adalah ibu,
Mimpi tak lebih hanya ada dalam malam serta teman dalam tidur....
......
anakku sayang, ....
di pangkuan ini...
dan Segala yang pernah kau ungkapkan,semoga kau bisa dapatkan.....
doaku akan selalu menyertai....
izinkan ibu melihat dari jauh dan merasakan dari hati bahwa kau senang....
.....
nak,
Senja telah dekat
Yang kuasa, entah kapan, mungkin hari ini atau esok akan memanggil
doakan ibu dengan segala yang ibu mampu,
untuk terus bersembah sujud padanya.....
Putussibau, 22 April 2015

Tidak ada komentar: