Kamis, 18 September 2014

PELAYANAN DI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KAPUAS HULU BERBASIS E-GOVERMENT

A.    Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dalam abad 21 ini, memberikan berbagai implikasi terhadap pelayanan maupun penyelenggaraan pemerintahan secara umum. Di satu sisi perkembangan teknologi informasi dipersepksikan banyak memberikan efek negatif, namun di sisi lain perkembangan teknologi informasi juga memberikan satu kemudahan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu.atau pelayan publik secara umum.
Sistem informasi yang baik akan memberikan kemudahan dalam penyediaan informasi, akses layanan, biaya yang murah, waktu yang cepat, serta efektivitas dan efisiensi tugas-tugas yang menjadi tanggungjawab organisasi.
Dinas pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kapuas Hulu sebagai institusi yang mempunyai tugas-tugas pokok penyelenggaraan tugas-tugas di bidang pendidikan, berkewajiban mewujudkan visi misi pendidikan. Baik visi misi yang terkandung dalam rencana Strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Rencana Strategis Dinas Pendidikan, maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Daerah.
Keberhasilan Dinas Dinas pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kapuas Hulu sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berperan membantu Bupati Kapuas Hulu dalam bidang pendidikan menurut pandangan penulis sangat dipengaruhi kejelian memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pelaksanaan tugas maupun pemberian layanan kepada masyarakat, secara khusus guru-guru yang ada di lingkungan Pemerintah KabuPaten Kapuas Hulu.
Fenomena yang penulis terlihat dalam konteks pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada guru dalam pemanfaat teknologi informasi mendorong penulis untuk mengangkat masalah ini ke dalam satu paper dengan judul “PELAYANAN DI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KAPUAS HULU BERBAISIS E-GOVERMENT”.





B.       Kerangka Teori
Mememasuki abad 21, tantangan organisasi, pemerintah maupun swasta memiliki berbagai persamaan. Di antaranya adalah kecepatan, jaminan mutu, teknologi sebagai andalan.
Robert B Trucker menjabarkan 10 tantangan dalam abad 21. Yakni:
1.      Kecepatan (speed)
2.      Kenyamanan (convienience)
3.      Gelombang generasi (agewave)
4.      Pilihan (choice)
5.      Ragam gaya hidup (life style)
6.      Kompetisi harga (discounting)
7.      Pertambahan nilai (value added)
8.      Pelayanan pelanggan (customer service)
9.      Teknologi sebagai andalan (techno age)
10.  Jaminan mutu (quality control)
E-government atau Teknologi informasi merupakan salah rekomendasi yang menjadi andalan dalam era abad 21. Beberapa instansi Pemerintahan telah secara optimal memanfaat penggunaan teknologi informasi, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya.
Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).
Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:
  • Pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor, informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
  • Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum, adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik, keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
  • Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
  • Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Untuk  Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on-line antar instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan teknologi informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik.
Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi hal baru dan upaya peningkatan kinerja serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance).

Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan salah satu variabel yang berhubungan dengan penelitian kami. Oleh sebab itu kami membahas beberapa teori yang menjelaskan dan teori yang berhubungan dengan teknologi informasi.

Pengertian Informasi
Menurut McLeod & Schell (2007, p15), informasi adalah data yang telah  diproses atau data yang memiliki arti, biasanya informasi menjelaskan sesuatau yang belum diketahui kepada user.
Menurut O’Brien (2007, p29), informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir tertentu.

Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2007, p45), sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber daya data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.



C.    Analisis Masalah
Luasnya wilayah, besarnya cakupan kerja, kompleksitas tugas pokok di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahrag Kabupaten Kapuas Hulu memberikan satu sinyal kepada pengambil kebijakan, teknis, pengelola, dan pelaku di organisasi ini untuk mampu  mengatasi berbagai kompleksitas ini.
Secara kewilayahan Kabupaten Kapuas Hulu terdiri dari 268 desa +-700 kelurahan. Dari sisi jumlah sekolah yang ada, Kabupaten Kapuas terdiri dari 402 SD,  140 SMP, dan 70 SMA/SMK. Sementara komposisi Tenaga yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Hulu hanya terdiri dari 68 Pegawai (PNS dan Honorer). Jelas satu perbandingan yang tidak sesuai.
Dari aspek transportasi, Kabupaten Kapuas Hulu  terdiri dari berbagai jenis / sarana transportasi. Transportasi darat, air(sungai) atau kedua-duanya. Dari sisi akses komunikasi, wilayah kerja Dinas Pendidikan Kabupaten sebagian besar sudah dapat mengakses internet/telkomunikasi/jaringan seluler.
Mengacu konsep pendekatan pemecahan masalah dengan teknis SWOT (strength,  weakness, oppurtunities, dan threats), beberapa analisis yang ingin penulis sampaikan dalam upaya mewujudkan e-goverment dalam pelayanan pendidikan:
1.      Strenght (kekuatan). Teknologi informasi memiliki beberapa kelebihan/keunggulan dibandingkan dengan sistem pelayanan yang manual. Pada aspek biaya, pelayanan menggunaan IT relatif jauh lebih murah dari pelayanan langsung ke lokasi/manual. Dari aspek kecepatan, penyampaian informasi yang disampaikan melalui internet jauh lebih cepat, akurat dibanding penyampaikan informasi secara tertulis atau lisan dengan proses langsung.
2.      Weakness (kelemahan). Pemanfaatn teknologi atau pelayanan tugas dengan sistem e-goverment, membutuhkan satu persyaratan tertentu. Ada persyaratan teknis maupun persyaratan kompetensi. Dari sisi teknis, implementasi IT membutuhkan satu perangkat, baik hadware maupun sofware sekaligus sistem informasi yang memadai, dari sisi kompetensi, kemampuan mengaplikasikan komputerisasi dalam pelayanan membutuhkan keahlian tertentu dari petugas pengelola.
3.      Oppurtunity (peluang). Dukungan pendanaan yang besar dari APBN dan APBD, yakni sebesar 20% memberikan satu kesempatan kepada para pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk mampu mengoptimalisasi kinerja dan pelayanan.
4.      Threats (Ancaman). Pemanfaatan teknologi yang tidak pada tempatnya dapat menjadikan satu ancaman atau persoalan negatif, bagi pihak pengelola maupun masyarakat pengguna. Manipulasi data dan informasi kepada sekolah atau guru-guru, baru-baru ini memberikan satu tanda, bahwa informasi selain bermanfaat juga dapat memberikan satu “masalah”.

D.    Kesimpulan dan Saran
Rencana Strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2010-2014, ditetapkan visi pendidikan, yakni “terselenggaranya layanan prima pendidikan dan kebudayaan untuk membentuk insan indonesia yang cerdas dan beradab”. 

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, misi yang ditetapkan adalah
1.      meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan dan kebudayaan
2.      memperluas keterjangkauan layanan pendidikan
3.      meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kebudayaan
4.      mewujudkan kesetaraan dalam layanan pendidikan
5.      menjamin kapasitas / keterjaminan memperoleh pendidikan dan
6.      mewujudkan kesetaraan dan memperkukuh kebudayaan Indonesia.
Bertitik tolak dari visi dan Misi Kementrian Pendidikan ini, maka solusi yang penulis anggap relevan dalam kondisi sekarang adalah penerapan e-goverment dalam layanan pendidikan di Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Hulu sesegera mungkin.
Keberhasilan implementasi e-goverment dalam penulis sangat bergantung tidak hanya pada aspek finasial, perangkat atau sistem informasi, lebih dari itu, political will para pengambil kebijakan menjadi penentu utama terhadap program ini.


Tidak ada komentar: